loading...
Publik Jepang baru saja dikejutkan oleh aksi peretasan pertama yang dilakukan oleh remaja pada instansi pemerintah. Ironisnya semua terjadi akibat pengajaran salah guru remaja itu.
Seperti yang dilansir oleh Techworm, seorang remaja laki-laki berumur 16 tahun asal Osaka telah melancarkan serangan DDoS pada website sekolah, mulai dari SD, SMP, sampai SMA di Osaka. Serangan DDoS ini dilaporkan telah membuat sedikitnya 444 website sekolah di sekitar tempat tinggal remaja tadi down.
Serangan ini sejatinya dilakukan oleh remaja tadi di bulan November 2015 lalu, saat dia masih duduk di bangku SMP. Namun dia baru ditangkap oleh polisi tanggal 10 Mei lalu ketika sudah masuk ke SMA.
Polisi sudah menyita komputer remaja tadi berikut beberapa buku soal peretasan. Dari situ diketahui bila dia telah mengunduh program untuk Serangan DDoS yang kemudian menggunakannya untuk membanjiri trafik server Dinas Pendidikan Osaka selama 1 jam. Kemudian dia hanya perlu mengamati keberhasilan aksi peretasannya lewat smartphone.
Remaja tadi juga mengaku bila serangan hacking ini dilakukan karena dia menerima perlakuan tidak mengenakkan dari sang guru.
"Aku benci bagaimana guru-guru meremehkan kami dan tak pernah membiarkan kami mengekspresikan diri kami yang sebenarnya. Jadi aku pikir ini adalah cara untuk membuktikan ketidakmampuan mereka. Rasanya menyenangkan melihat mereka memiliki masalah. Jadi aku melakukan serangan itu hingga beberapa kali," ujar remaja tadi.
Sungguh disayangkan kemampuan hacker hebat remaja tadi tidak disalurkan ke hal yang lebih positif akibat ulah guru. Celakanya lagi, remaja itu menghadapi ancaman hukuman maksimal 3 tahun penjara dan denda Rp 60 juta lebih.
sumber:beritaterupdate33.blogspot.co.id
Serangan ini sejatinya dilakukan oleh remaja tadi di bulan November 2015 lalu, saat dia masih duduk di bangku SMP. Namun dia baru ditangkap oleh polisi tanggal 10 Mei lalu ketika sudah masuk ke SMA.
Polisi sudah menyita komputer remaja tadi berikut beberapa buku soal peretasan. Dari situ diketahui bila dia telah mengunduh program untuk Serangan DDoS yang kemudian menggunakannya untuk membanjiri trafik server Dinas Pendidikan Osaka selama 1 jam. Kemudian dia hanya perlu mengamati keberhasilan aksi peretasannya lewat smartphone.
Remaja tadi juga mengaku bila serangan hacking ini dilakukan karena dia menerima perlakuan tidak mengenakkan dari sang guru.
"Aku benci bagaimana guru-guru meremehkan kami dan tak pernah membiarkan kami mengekspresikan diri kami yang sebenarnya. Jadi aku pikir ini adalah cara untuk membuktikan ketidakmampuan mereka. Rasanya menyenangkan melihat mereka memiliki masalah. Jadi aku melakukan serangan itu hingga beberapa kali," ujar remaja tadi.
Sungguh disayangkan kemampuan hacker hebat remaja tadi tidak disalurkan ke hal yang lebih positif akibat ulah guru. Celakanya lagi, remaja itu menghadapi ancaman hukuman maksimal 3 tahun penjara dan denda Rp 60 juta lebih.
sumber:beritaterupdate33.blogspot.co.id
loading...
0 Response to "Siswa Ini Retas 444 Website Sekolah Karena Kesal Diremehkan Gurunya."
Post a Comment